Minggu, 16 Oktober 2011

"Sejarah Fotografi"

Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).

Pada perkembangannya, fotografi memiliki sejarah sangat panjang. Citra foto yang dapat terbentuk pada sebuah permukaan dalam ruang gelap diperkirakan berasal dari Cina Kuno.
Dan sekitar tahun 1000 tahun lalu, pelajar berkebangsaan Arab bernama Al Hazen menuliskan, citra dapat dibentuk dari cahaya yang melewati sebuah lubang kecil. 400 tahun kemudian, Leonardo da Vinci juga menyatakan fenomena yang sama.


Namun, yang dianggap sebagai penemu prinsip kerja kamera adalah Battista Delta Porta pada tahun 1558. Di awal abad 17, ilmuan asal Negeri Pizza bernama Angelo Sala menemukan proses perekaman gambar . Apabila serbuk perak nitrat dikenai cahaya warnanya akan berubah menjadi hitam. Bahkan ia berhasil merekam gambar-gambar yang tak bertahan lama. Tapi ia memiliki masalah dengan belum bisa menemukan penghenti proses kimia agar gambar bisa terekam secara permanen.


Akhirnya, tahun 1824 Joseph Nieephore Niepee berhasil membuat gambar permanen pertama yang disebut foto. Ia belum menggunakan kamera, tapi melalui proses yang disebutnya Helioagravure. Dengan menggunakan sejenis aspal sebagai bahan kimia dasarnya.


Niepee lalu bekerjasama dengan Daguerre. Namun Niepee meninggal dunia terlebih dulu. Sehingga Daguerre meminta bantuan ilmuan lain untuk memaparkan penemuannya secara ilmiah. Ia pun bisa membuat foto permanen yang disebut Daguerretype. Namun hasilnya tak dapat di repro dan diperbanyak.


William Henry Fox Talbot pada 25 Januari 1839 memaparkan penemuannya kepada Institut Kerajaan Inggris. Ia menemukan proses fotografi modern dengan sistem positif – negatif. (bahan dasar : perak nitrat di atas kertas). Ia telah menggunakan kamera yang sangat sederhana atau saat ini dikenal contactprint.


Banyak perkembangan dari fotografi, hingga tahun 1888, George Eastman menciptakan revolusi fotografi. Pria asal Amerika ini menjual produk baru dengan nama KODAK. Kamera dengan box kecil yang lebih ringan dan berisi roll film. Namun proses pencetakannya harus dikirim ke perusahaan Eastman dan akan dikembalikan dengan kamera yang diisi roll film baru.
Saat ini, proses pencetakan tak usah mengirimkan ke perusahaan Eastman. Seiring perkembangan zaman, kamera pun kian modern. Bahkan saat ini sudah tak perlu menggunakan roll film (kamera digital) yang hasilnya bisa langsung di print di rumah.


Seiring penemuan-penemuan proses pembuatan foto dengan kamera, sejak itu pula sejarah fotografi dimulai. 

(berbagai sumber)

Bruno Mars - The Lazy Song [Official Video]